PERMINTAAN MAAF TNI AU ATAS KEKERASAN PADA JOURNALIS-Kadispen TNI-AU Marsma TNI Azman Yunus atas nama Mabes TNI-AU meminta maaf terkait tindakan anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap sejumlah wartawan saat meliput jatuhnya pesawat tempur di permukiman warga di Kabupaten Kampar, Riau.
"Saya atas nama Mabes TNI AU meminta maaf sebesar-besarnya terkait insiden tersebut," kata Kadispenau saat dihubungi di Bandung.
Ia mengatakan, anggotanya bukan ingin menghalang-halangi kerja wartawan untuk melakukan peliputan, melainkan menyelamatkan pilot yang ditengarai masih berada di dalam pesawat.
Menurut dia, oknum petugas itu merasa terhalangi kerjanya, sehingga dengan spontan mereka mengamankan wartawan.
"Mereka juga merasa labil dengan adanya peristiwa tersebut, sehingga melakukan tindakan seperti itu. Kendati demikian, tindakannya tidak dibenarkan. Kami akan mengirimkan surat teguran kepada yang bersangkutan," kata Azman.
Tindakan oknum TNI AU itu, ujarnya, juga sebagai upaya mengamankan wartawan yang akan mengambil gambar karena pesawat tempur yang jatuh itu dilengkapi peluru kendali (rudal).
"Ini membahayakan bagi jurnalis dan warga sekitar yang menonton jatuhnya pesawat tersebut. Jarak aman (radiusnya) mencapai 100 meter. Ini harus 'clear'," katanya.[ito]
0 komentar:
Posting Komentar